Apa sih perbedaan dari redraw dan fanart? ini penjelasannya!
Dalam dunia ilustrasi, khususnya ranah wibu dan kreator digital, ada dua istilah yang sering muncul dan sering juga bikin bingung pemula, yaitu redraw dan fanart.
Dua istilah di atas sekilas mirip tapi sebenarnya beda tujuan, beda pendekatan, dan beda niat.
Apalagi buat yang baru mulai belajar gambar atau aktif di komunitas gambar online, kesalahan menyebut dua istilah ini bisa bikin salah paham, bahkan bisa dianggap "plagiat" padahal nggak bermaksud begitu.
Masalahnya, banyak yang mengira redraw itu ya fanart, dan sebaliknya. Padahal, kalau kalian posting karya di internet, terutama di platform seperti Twitter, Instagram, Pixiv, atau DeviantArt penamaan yang tepat itu penting.
Baca Juga:
Apa Itu Art Block? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Karena bukan cuma soal estetika, ini juga soal etika. Salah menyebut karya bisa bikin kamu kena semprot netizen, atau bahkan di-ban dari komunitas.
Supaya nggak salah kaprah terus, mari kita bahas bareng-bareng, apa sih sebenarnya perbedaan redraw dan fanart?
Mana yang boleh dijual, mana yang harus minta izin, dan kenapa hal sekecil ini bisa berdampak besar ke reputasi sebagai ilustrator?
Apa Itu Fanart?
Fanart adalah karya seni yang menggambarkan karakter, dunia, atau elemen dari karya orang lain, biasanya anime, manga, game, atau film dengan style si pembuat fanart sendiri.
Kata kuncinya, yaitu dengan style sendiri. Fanart bisa jadi versi lucu dari karakter horor, versi realistik dari karakter chibi, atau versi genderbend dari karakter cowok jadi cewek.
Intinya, kita sebagai artist setidaknya bisa memberi interpretasi kreatif sendiri terhadap karakter atau dunia fiksi tersebut.
Contoh fanart misalnya, kamu suka banget dengan karakter Gojo Satoru dari Jujutsu Kaisen, lalu kamu gambar Gojo versi pakai hoodie dan nongkrong di warkop. Nah, itu fanart.
Kenapa? Karena kamu tidak menyalin langsung dari scene anime-nya, tapi menggambar ulang dengan gaya, setting, dan ide dari dirimu sendiri.
Baca Juga:
Cara Mengetahui Gambar Anime Dibuat oleh AI, Ini 6 Ciri Paling Umum!
Fanart punya ruang bebas yang luas, dan justru dari sinilah banyak ilustrator atau komikus memulai kariernya. Banyak nama besar di industri seni digital sekarang dulunya dikenal karena fanart-nya yang unik dan nyeleneh.
Bahkan kadang developer game atau studio anime tertarik karena gaya fanart yang anti-mainstream.
Tapi jangan salah, walaupun fanart itu “kreatif”, tetap saja secara hukum, hak cipta aslinya masih milik pemilik IP (intellectual property). Artinya, secara teknis kamu belum tentu boleh menjual fanart tanpa izin resmi.
Tapi kenyataannya, banyak studio yang membiarkan bahkan mendukung fanart selama tidak merugikan secara komersial.
Apa Itu Redraw?
Redraw adalah kegiatan menggambar ulang sebuah gambar atau scene dari karya asli dengan gaya atau pose yang sama persis atau hampir sama.
Redraw biasanya dilakukan untuk latihan, tribute, atau challenge. Misalnya, kamu menggambar ulang adegan Naruto vs Sasuke dari manga, frame demi frame, dengan gaya gambar tanganmu sendiri.
Bukan meniru idenya, tapi benar-benar meniru komposisi, pose, hingga ekspresi karakter secara detail. Jadi, kalau fanart itu interpretatif, redraw itu reproduksi dengan sentuhan personal.
Orang sering melakukan redraw untuk belajar anatomi, lighting, atau bagaimana cara mangaka aslinya membangun emosi dalam satu panel. Tapi jangan lupa: meski kamu gambar ulang, hak cipta dari komposisi dan ekspresi visual itu masih milik pencipta asli.
Biasanya redraw ditandai dengan caption seperti "Redraw from [judul manga/anime] by [nama mangaka/studio]”. Ini penting, soalnya kalau kamu redraw tapi gak nyantumin sumber, bisa-bisa dianggap tracing atau menjiplak, apalagi kalau hasilnya mirip buanget.
Etika redraw itu jujur soal referensinya. Kamu boleh latihan, boleh posting, tapi jangan pernah mengklaim itu sebagai “karya orisinal”. Dan yang lebih penting lagi jangan jual karya redraw-mu. Itu bisa melanggar hak cipta secara langsung.
Boleh Dijual Nggak?
Nah, ini pertanyaan sejuta umat: boleh nggak sih fanart atau redraw dijual? Jawabannya: fanart, kadang bisa. Redraw, sebaiknya jangan sama sekali.
Untuk fanart, tergantung dari kebijakan pemilik IP-nya. Ada banyak studio atau publisher yang mengizinkan fanart dijual dalam jumlah kecil, biasanya di event ntah kayak Comifuro atau event lokal lain.
Tapi tetep kudu dicatat, ini adalah area abu-abu hukum. Jadi kamu tetap harus siap kalau suatu saat kena takedown atau diminta berhenti menjual.
Sementara redraw, karena kamu menggambar ulang pose, ekspresi, dan komposisi yang sama, karya itu nyaris tidak punya “nilai orisinalitas” dari kamu sendiri.
Baca Juga: Cara Memulai Karier Sebagai Ilustrator Freelance di Indonesia
Maka menjual redraw hampir selalu dianggap sebagai pelanggaran. Bahkan kalau kamu redraw dari halaman manga atau frame anime, dan kamu warnai ulang pun, itu tetap termasuk pelanggaran hak cipta kalau dijual.
Solusi terbaik? Kalau jualan karya fanart, cari tahu dulu apakah pemilik IP-nya memperbolehkan. Banyak yang bahkan menyediakan fanart guideline resmi seperti Hololive, Genshin Impact, atau Nintendo.
Kalau kamu redraw, sebaiknya hanya untuk latihan pribadi atau portofolio (tanpa dijual).
Kenapa Salah Paham Soal Istilah Ini Bisa Bikin Masalah?
Karena dalam komunitas seni digital, kredibilitas adalah segalanya. Salah menyebut redraw sebagai fanart bisa bikin kamu terlihat seperti mencoba mengelabui audiens. Bahkan, ada beberapa kasus di mana ilustrator dikecam karena tidak menyebut sumber referensi redraw, dan dianggap menjiplak.
Di sisi lain, menganggap fanart sebagai redraw juga bisa menyepelekan kreativitas si pembuat. Misalnya kamu membuat fanart Tanjiro versi bajaj driver, tapi ada yang komen, “Ih ini cuma redraw doang ya?” Padahal kamu benar-benar membuat interpretasi baru.
Salah kaprah juga bisa jadi masalah legal. Jika kamu salah menyebut karya redraw sebagai karya orisinal lalu menjualnya, kamu bisa dituntut. Dan meski terdengar lebay, sudah ada beberapa kasus di Jepang dan Korea Selatan di mana redraw dijadikan alat untuk menjiplak dengan kedok “tribute”.
Makanya penting buat seniman, terutama yang aktif di dunia maya untuk belajar istilah ini dengan benar. Bukan buat gaya-gayaan, tapi sebagai bentuk profesionalisme dan penghormatan terhadap karya orang lain.
Bedakan Gaya, Bedakan Etika
Fanart dan redraw memang sama-sama melibatkan karya orang lain sebagai sumber, tapi cara pendekatan dan tujuannya beda jauh.
Fanart adalah bentuk apresiasi dengan interpretasi pribadi. Redraw adalah bentuk latihan atau tribute dengan komposisi yang sama. Yang satu bisa punya nilai orisinal dan kadang bisa dijual, yang satu lebih cocok untuk latihan dan belajar.
Sebagai ilustrator, penting banget buat tahu batas antara inspirasi dan imitasi. Dan lebih penting lagi, untuk terbiasa jujur dengan penontonmu. Karena di era internet ini, yang dihargai bukan cuma skill, tapi juga sikap.
Jadi, sebelum kamu posting karyamu yang “terinspirasi” dari anime favorit, tanyakan dulu ke diri sendiri: ini fanart, atau redraw? Dan sudahkah kamu mencantumkan sumbernya?
Posting Komentar